Kamis, 27 Oktober 2016

Nasihat seorang Ayah buat anaknya. (1)

 

Wahai anakku!
Manakala kusaksikan diriku telah mencapai usia tua dan tubuhku makin bertambah lemah,  kubergegas menyampaikan pesanku ini kepadamu. 
Kusebutkan beberapa persoalan yang sampai kini hanya tersimpan dalam hatiku.  Dan kini ingin kusampaikan kepadamu sebelum ajal mencapaiku,  dan sebelum pikiranku melemah seperti melemahnya tubuhku.  Aku bercepat-cepat memberimu pengajaran sebelum hatimu berkarat dan pikiranmu terpengaruh oleh lingkungan jelek;  agar kau dapat menilai dengan kemantapan akalmu dan mengambil pelajaran dari segala pengalaman orang-orang sebelum kamu.  Dengan begitu kau tidak usah lagi mencari-cari, dan kau akan selamat dari akibat segala yang bersifat untung-untungan. Sungguh, hati kaum remaja ibarat tanah kosong; apapun yang dicampakkan keatasnya, akan diterima begitu saja.  Camkan baik-baik segala pesanku untukmu;  dan jangan sekali-kali engkau mencampakkannya.  Ingatlah bahwa sebaik-baik ucapan ialah yang mendatangkan manfaat bagimu.

Wahai Anakku,
Kendati pun aku tidak dikaruniai usia sepanjang orang-orang sebelumku,  namun aku telah cukup memperhatikan tindakan-tindakan mereka.  Aku telah mengkaji peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan mereka.  Ku-ikuti bekas tapak kaki mereka,  sehingga aku seolah-olah menjadi seperti salah seorang diantara mereka.  Bahkan, dengan mengetahui hasil-hasil yang mereka capai,  seakan-akan aku telah hidup bersama orang pertama sampai yang terakhir dari mereka.  Akupun mampu membedakan antara yang jernih bersih dan yang keruh kotor;  yang bermanfaat dan yang mudharat.  Lalu kusaringkan untukmu setiap persoalan,  kuhidangkan bagimu segala yang baik dan kujauhkan darimu semua yang menyesatkan.  

Kucurahkan seluruh keprihatinanku kepadamu dengan keprihatinan seorang ayah yang penuh kasih sayang.  Dan kumantapkan hatiku dalam memberimu sebaik-baik pendidikan disaat-saat kau masih muda belia; dikala kau menghadapi masa mudamu dengan memiliki itikad yang sehat dan jiwa yang suci bersih. Dan kumulai mengajarimu tentang kitab Allah dan tafsirnya,  ketentuan-ketentuan Islam dan hukum-hukumnya,  serta halal dan haramnya. Tidak akan kutambahkan sesuatu bagimu selain itu.

Wahai Anakku!
Kupesankan agar kau selalu bertaqwa kepada Allah dan tetap mengikuti semua perintah-Nya; mengisi kalbumu dengan selalu ingat kepada-Nya.

Baiti Jannati, 27 Oktober 2016

MEI

 
Gambar ilustrasi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar