Gambar: Seorang anak perempuan bernama Khairunnisa Hafizhah binti Muhammad Irmansyah Asy-Syadzili sedang membaca Al Quran dalam Ramadhan 1433 H ketika itu usianya 5 tahun dan alhamdulillah kini sudah hafal keseluruhan Juz 30 dan sedikit Juz 29. Ketika usia 5 tahun sudah belajar shaum Ramadhan. Arti khair adalah baik, arti Nisa adalah perempuan. Hafizhah artinya seorang perempuan yang hafal Al Quran. Jadi nama lengkapnya Khairunnisa Hafizhah berarti seorang anak perempuan yang baik yang hafal Al Quran.
Buya MEI dalam Ramadhan 1438H, Tausiyah ke-5.
بسم الله الرحمن الرحيم
نحمده ونصلي على رسوله الكريم حامدا ومصليا ومسلما
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah.
Hampir semua Kitabullah diturunkan pada bulan Ramadhan ini.
Begitu pula Al-Quran telah diturunkan dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia pada bulan Ramadhan. Lalu diturunkan berangsur-angsur menurut kejadiannya dalam masa kurang lebih 23 tahun.
Selain itu, Ibrahim a.s. telah menerima shuhuf (kitab suci) pada tanggal 1 atau 3 Ramadhan. Dawud a.s. menerima Zabur pada tanggal 18 atau 12 Ramadhan. Musa a.s. menerima Taurat pada hari ke-6, Isa a.s. menerima Injil pada hari ke-12 atau ke-13. Dari sini dapat diketahui adanya hubungan yang erat antara kitab-kitab Allah dengan Ramadhan.
Oleh karena itu, hendaknya kita membaca Al-Quran sebanyak mungkin pada bulan ini. Demikianlah kebiasaan para Waliyullah. Jibril a.s. pun membacakan seluruh Al-Quran kepada Rasulullah SAW. pada bulan Ramadhan. Riwayat lain menyatakan bahwa Rasulullah SAW. yang membaca dan Jibril a.s. mendengarkannya.
Dengan menggabungkan riwayat-riwayat tersebut, para ulama menyatakan bahwa mustahab (sangat dianjurkan) membaca Al-Quran dengan cara seperti itu (seorang membaca, yang lain mendengarkan secara bergantian). Bacalah Al-Quran kapan saja ada kesempatan, dan waktu yang lain jangan disia-siakan.
Dalam akhir hadist Salman r.a. Rasulullah SAW. menganjurkan empat hal agar kita mengamalkannya sebanyak mungkin pada bulan Ramadhan, yaitu membaca kalimat Thayyibah, ber-istighfar, memohon dimasukkan kedalam surga, dan berlindung dari Jahannam. Dengan demikian, kapan saja ada waktu luang, anggaplah itu sebagai suatu kebahagiaan untuk beramal. Apa sulitnya kita membiasakan lidah dengan ber-shalawat atau mengucapkan kalimat Thayyibah dalam kesibukan sehari-hari? Kata-kata itu kelak akan senantiasa dalam lisan kita.
Billahi Fii Sabilil Haq.
سبحان الله وبحمده سبحانك اللهم وبحمدك أشهدأن لاإله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
Pondok Al-Qusyairiyyah, 5 Ramadhan 1438 H (31/5/2017)
Buya MEI (Muhammad E Irmansyah Al Syadzili)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar