Selasa, 06 Juni 2017

Tausiyah ke-11 Ramadhan 1438 H

 
Gambar ilustrasi milik mobavatar.com



Buya MEI  dalam Tausiyah Ramadhan ke-11
بسم الله الرحمن الرحيم
نحمده ونصلي على رسوله الكريم حامدا ومصليا ومسلما

Diambil dari kitab Fadho'il Amal Maulana Zakariyya Al Kandahlawi, dari Ka'ab bin Ujrah r.a., Rasulullah SAW. bersabda, "Mendekatlah kalian ke mimbar." Kamipun mendekat. Ketika beliau menaiki tangga pertama, beliau berkata 'amin'. Lalu ketika menaiki tangga kedua juga berkata 'amin', dan ketika menaiki tangga ketiga, beliau juga berkata 'amin'. Maka ketika turun, kami berkata, "Ya Rasulullah, sungguh pada hari ini kami telah mendengar darimu sesuatu yang belum pernah kami dengar." 
Beliau bersabda, "Sesungguhnya Jibril telah datang kepadaku lalu berkata, 'Celakalah orang yang mendapatkan bulan Ramadhan tetapi ia tidak diampuni.' , maka aku berkata, 'Amin'. 
Lalu ketika aku menaiki tangga kedua ia berkata, 'Celakalah orang yang mendengar namamu disebut, tetapi ia tidak bershalawat atasmu', maka aku berkata 'Amin'. Ketika aku menaiki tangga ketiga ia berkata, 'Celakalah orang yang menjumpai kedua ibu bapaknya yang telah tua atau salah satu dari keduanya, tetapi mereka tidak dapat memasukannya kedalam surga.' Aku berkata, 'Amin'." (Hakim)

Faedah
Di dalam hadist diatas, Jibril a.s. telah mendoakan keburukan bagi tiga perkara dan Rasulullah saw. mengamini ketiga doa tersebut. Jibril a.s. sebagai malaikat yang terdekat dengan Allah telah mendoakan keburukan dan beliau mengamininya, maka betapapun kerasnya doa tersebut, Allah pasti akan mengabulkannya. 
Hanya dengan rahmat-Nya, kita dapat terhindar dari perbuatan-perbuatan tersebut dan terselamatkan dari doa-doa tersebut. Jika tidak, bagaimana kita dapat menghindarinya? Di dalam Durrul Mantsur disebutkan bahwa Jibril a.s. sendiri yang berkata kepada Rasulullah saw., "Ucapkanlah Amin." Maka beliau mengamininya. Dari sini dapat diketahui dengan jelas betapa pentingnya doa tersebut.

Orang pertama adalah orang yang melewati bulan Ramadhan yang penuh berkah, tetapi ia tidak mendapatkan ampunan-Nya. Ia menghabiskan hari-harinya dengan perbuatan dosa dan kelalaian sehingga ia tidak memperoleh maghfirah. 
Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan curahan rahmat Allah seperti hujan, namun jika dalam bulan ini dihabiskan dengan perbuatan buruk, maka dapat menyebabkan kita terhalang dari rahmat Ilahi. 
Jika tidak memperoleh maghfirah Allah pada bulan ini, lalu kapan lagi kita akan mendapatkannya? Dan apa yang patut diherankan dengan kebinasaannya? Cara mendapatkan ampunan Allah adalah; setelah menunaikan tugas dalam bulan Ramadhan yaitu berpuasa dan Tarawih, hendaklah kita memperbanyak istighfar dan bertaubat kepada Allah.
Insya Allah besok disambung.

Semoga Allah Azza Wa Jalla selalu mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Billahi Fii Sabilil Haq.

سبحان الله وبحمده سبحانك اللهم وبحمدك أشهدأن لاإله إلا أنت  أستغفرك وأتوب إليك

Jakarta, 11 Ramadhan 1438 H (6/6/2017)

Buya MEI (Muhammad E Irmansyah Al-Syadzili)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar