Gambar ilustrasi berdoa (Kabar-Makkah.com property right)
Buya MEI dalam Ramadhan 1438 H.
Tausiyah ke-20.
BAGAIMANA SIFAT HAKIKAT DOA KEPADA ALLAH S.W.T. (BAGIAN KE-4)
Jauh dari Allah sehingga lupa kepadaNya.
بسم الله الرحمن الرحيم
نحمده ونصلي على رسوله الكريم حامدا ومصليا ومسلما
Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga terlimpah ke atas utusan terpilih, Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Alhamdulillah hari ini adalah puasa kita yang ke-20.
Hari ini kita melanjutkan bahasan tentang bagaimana sifat hakikat doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Mengenai ini empat hari berturut-turut kita telah mengutip Al-Imam Ibnu Athoillah Askandary Rah.a. (murid Syaikh Abu Hasan Ali Asy-Syadzili) yang telah merumuskan dalam Kalam Hikmahnya yang ke-21 sebagai berikut:
طَلَبُكَ مِنْهُ اِتِّهَامٌ لَهُ، وَطَلَبُكَ لَهُ غَيْبَةٌ مِنْكَ عَنْهُ، وَطَلَبُكَ لِغَيْرِهِ لِقِلَّةِ حَيَاءِكَ مِنْهُ، وَطَلَبُكَ مِنْ غَيْرِهِ لِوُجُوْدِ بُعْدِكَ عَنْهُ
"Menuntut anda daripadaNya (Allah) adalah kurang percaya kepadaNya.
Menuntut anda kepadaNya adalah (berarti) anda tidak melihatNya.
Menuntut anda kepada lainNya, adalah karena sedikit malu anda terhadapNya.
Menuntut anda dari lainNya, adalah karena terdapat jauhnya anda daripadaNya."
(a) طَلَبُكَ مِنْهُ اِتِّهَامٌ لَهُ
"Menuntut anda daripadaNya (Allah) berarti kurang kepercayaan anda kepadaNya."
(Sudah dibahas dalam Tausiyah ke-17)
(b) طَلَبُكَ لَهُ غَيْبَةٌ مِنْكَ عَنْهُ
"Menuntut atau memohon anda kepadaNya berarti anda tidak melihatNya."
(Sudah dibahas dalam Tausiyah ke-18)
(c) طَلَبُكَ لِغَيْرِهِ لِقِلَّةِ حَيَاتِكَ مِنْهُ
"Menuntut anda kepada selain Allah berarti karena sedikit malu anda kepadaNya."
(Sudah dibahas dalam Tausiyah ke-19)
Hari ini,
(d) طَلَبُكَ مِنْ غَيْرِهِ لِوُجُوْدِ بُعْدِكَ عَنْهُ
"Menuntut anda dari selain Allah adalah karena terdapat jauh anda daripadaNya."
Maksudnya, untuk mencapai sesuatu yang bersifat duniawi, kita arahkan semata-mata pandangan dan perbuatan kita kepada selain Allah, sedangkan hati kita tidak ingat kepadaNya, atau dengan kata lain dapat digambarkan, kita berusaha untuk mendapatkan sesuatu cita-cita seperti kekayaan, kedudukan, dan lain-lain.
Kita mencarinya dan menuntutnya kepada sebagian manusia, tetapi dalam kita berusaha dan mencarinya itu kita lupa kepadaNya. Kita mengajukan permohonan kepada selainNya, kita mengharapkan semua manusia yang bersangkutan memperkenankannya. Tetapi pada saat itu kita lupa pada Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa kita jauh dari Allah, kita tidak dekat denganNya.
Dalam kekuasaanNya lah segala sesuatu dari alam makhluk di bumi dan di langit, di dunia dan di akhirat. Karena itu meskipun lahiriah kita menuntut dan mengemukakan permohonan kepada makhluk, tetapi hendaklah batiniah kita berpegang dan memohon dengan perasaan penuh tawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kita cukupkan disini, dan Insya Allah besok kita buat kesimpulan atas seluruh pembahasan Kalam ke 21 ini.
Yang benar datangnya dari Allah Azza Wa Jalla dan yang dho'if datangnya dari Buya.
Wallahu a'lam bishshowab.
Billahi Fii Sabilil Haq.
سبحان الله وبحمده سبحانك اللهم وبحمدك أشهدأن لاإله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
Jakarta, 20 Ramadhan 1438 H (15/6/2017)
MEI (Muhammad E Irmansyah Al-Syadzili)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar