Minggu, 04 Juni 2017

Tausiyah ke-9 Ramadhan 1438 H

Kalimah Thayyibah (Property of Moulana)


Buya MEI dalam Ramadhan 1438H, Tausiyah ke-9.

بسم الله الرحمن الرحيم
نحمده ونصلي على رسوله الكريم حامدا ومصليا ومسلما

Ma'asyiral muslimin wa Sobat Perubahan rahimakumullah.
Rasulullah s.a.w. memerintahkan agar memperbanyak empat amalan pada bulan Ramadhan.
Salah satu dari empat amalan tersebut adalah memperbanyak  bacaan kalimat Thayyibah, sebagaimana disebutkan di beberapa hadist bahwa kalimat tersebut merupakan dzikir yang paling utama. 
Di dalam Misykat, Abu Said Al-Khudri r.a. meriwayatkan, "Suatu ketika, Musa a.s. berdoa kepada Allah, "Ya Allah, berilah kepadaku suatu doa yang dengannya aku dapat mengingat-Mu dan berdoa kepada-Mu." Lalu Allah memerintahkannya agar mengucapkan kalimat Laa ilaaha Illallah. Musa a.s. berkata, "Ya Allah, kalimat ini telah dibaca oleh semua hamba-Mu, aku menginginkan kalimat yang khusus." Allah berfirman, "Hai Musa, apabila tujuh lapis langit serta isinya selain Aku, dan tujuh lapis bumi beserta isinya diletakkan di atas satu timbangan dan kalimat ini diletakkan di atas timbangan yang lain, maka kalimat ini akan lebih berat."

Hadist lain menyebutkan, "Barangsiapa mengucapkan kalimat ini dengan ikhlas, maka pintu-pintu langit akan terbuka, dan tidak ada yang dapat menghalanginya hingga menuju Arsy Allah." Syaratnya adalah, orang yang mengucapkan kalimat itu menjauhi dosa-dosa besar.

Dengan rahmat-Nya yang tiada terbatas, kebiasaan Allah adalah memperbanyak yang diperlukan oleh manusia secara umum. Kita dapat melihat bahwa ketentuan ini berlaku di seluruh dunia. Apabila kita memperhatikan keperluan pokok di dunia ini, misalnya air yang diperlukan oleh setiap insan, maka Allah dengan rahmat-Nya memudahkan air agar diperoleh dengan cuma-cuma. Sedangkan benda kimiawi yang kurang perlu dan merusak, Allah menciptakannya dengan jumlah yang sedikit sehingga sulit diperoleh. Demikian juga, Kalimah Thoyyibah merupakan dzikir yang paling utama.

Dalam berbagai riwayat hadist dapat diketahui tentang keutamaan dzikir tersebut daripada dzikir yang lain. Dan Allah telah memudahkan seluruh manusia untuk memperolehnya, bahkan inilah sesuatu yang termudah untuk didapatkan, tidak ada halangan dalam mendapatkan keutamaannya. Siapapun yang terhalang dari mendapatkan keutamaannya, berarti ia telah rugi. Begitu banyak hadist yang menyebutkan keutamaannya, maka cukup buya ringkaskan menjadi beberapa hadist saja.

 Billahi Fii Sabilil Haq.

سبحان الله وبحمده سبحانك اللهم وبحمدك أشهدأن لاإله إلا أنت  أستغفرك وأتوب إليك

Pdk Al-Qusyairiyyah, 9 Ramadhan 1438 H (4/6/2017)

Buya MEI (Muhammad E Irmansyah Al-Syadzili)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar