Gambar ilustrasi berdoa (Luckymufhara property right)
Buya MEI dalam Ramadhan 1438 H.
Tausiyah ke-19.
BAGAIMANA SIFAT HAKIKAT DOA KEPADA ALLAH S.W.T. (BAGIAN KE-3)
بسم الله الرحمن الرحيم
نحمده ونصلي على رسوله الكريم حامدا ومصليا ومسلما
Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga terlimpah ke atas utusan terpilih, Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Alhamdulillah hari ini adalah puasa kita yang ke-19.
Hari ini kita melanjutkan bahasan tentang bagaimana sifat hakikat doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Mengenai ini kemarin kita telah mengutip Al-Imam Ibnu Athoillah Askandary Rah.a. (murid Syaikh Abu Hasan Ali Asy-Syadzili) yang telah merumuskan dalam Kalam Hikmahnya yang ke-21 sebagai berikut:
طَلَبُكَ مِنْهُ اِتِّهَامٌ لَهُ، وَطَلَبُكَ لَهُ غَيْبَةٌ مِنْكَ عَنْهُ، وَطَلَبُكَ لِغَيْرِهِ لِقِلَّةِ حَيَاءِكَ مِنْهُ، وَطَلَبُكَ مِنْ غَيْرِهِ لِوُجُوْدِ بُعْدِكَ عَنْهُ
"Menuntut anda daripadaNya (Allah) adalah kurang percaya kepadaNya.
Menuntut anda kepadaNya adalah (berarti) anda tidak melihatNya.
Menuntut anda kepada lainNya, adalah karena sedikit malu anda terhadapNya.
Menuntut anda dari lainNya, adalah karena terdapat jauhnya anda daripadaNya."
(a) طَلَبُكَ مِنْهُ اِتِّهَامٌ لَهُ
"Menuntut anda daripadaNya (Allah) berarti kurang kepercayaan anda kepadaNya."
(Sudah dibahas dalam Tausiyah ke-17)
(b) طَلَبُكَ لَهُ غَيْبَةٌ مِنْكَ عَنْهُ
"Menuntut atau memohon anda kepadaNya berarti anda tidak melihatNya."
(Sudah dibahas dalam Tausiyah ke-18)
Hari ini,
(c) طَلَبُكَ لِغَيْرِهِ لِقِلَّةِ حَيَاتِكَ مِنْهُ
"Menuntut anda kepada selain Allah berarti karena sedikit malu anda kepadaNya."
Maksudnya, bahwa pada umumnya kita manusia dalam hidup dan kehidupan kita mempergunakan selain Allah sebagai tujuan. Kita mencari mata-benda dunia seolah-olah menjadi tujuan hidup kita. Kita mencari kemegahan dan kemuliaan seolah-olah itu merupakan kebahagiaan terakhir bagi kita.
Ada pula sebagian orang yang mengerjakan amal ibadat, tetapi tujuannya untuk mencapai keramat dan lain sebagainya. Apabila kehendak kita, permohonan kita dan doa kita untuk maksud-maksud diatas, berarti kita kurang atau bahkan tidak malu kepada Allah, sebab kita telah memalingkan diri kita pada selainNya. Tetapi apabila kita selaku hambaNya malu kepadaNya, pastilah kita tidak memalingkan hati kita kepada selain Allah, bahkan semuanya tertuju padaNya.
Kita bermohon dan berdoa kepadaNya bukan untuk kepentingan duniawi dan bukan untuk mencapai keramat dan lain-lainnya, tetapi untuk memantapkan aqidah kita, bahwa betul segala-galanya itu datang dari Allah dan kembali kepadaNya. Inilah yang dimaksudkan dengan doa Rasulullah saw. seperti yang telah disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 26-27:
Yang artinya:
"Katakanlah (hai Muhammad!): Wahai Allah yang mempunyai kerajaan! Engkau berikan kerajaan kepada siapa yang Engkau kehendaki, Engkau ambil kerajaan dari siapa yang Engkau kehendaki, Engkau muliakan dan Engkau rendah kan siapa yang Engkau kehendaki, di tangan Engkau kebaikan. Sesungguhnya Engkau (adalah) Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang, Engkau masukkan siang kedalam malam, Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup, dan Engkau berikan rezeki bagi yang Engkau kehendaki tanpa batas." (Q.S. Ali Imran: 26-27)
Ayat ini adalah dalil bagi kita tentang ajaran apa yang telah disebutkan sebelumnya.
Kita cukupkan disini, dan Insya Allah besok sisa pembahasan Kalam ke 21 kalimat terakhir, yaitu
طلبك من غيره لوجود بعدك عنه
Yang benar datangnya dari Allah Azza Wa Jalla dan yang dho'if datangnya dari saya.
Wallahu a'lam bishshowab.
Billahi Fii Sabilil Haq.
سبحان الله وبحمده سبحانك اللهم وبحمدك أشهدأن لاإله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
Jakarta, 19 Ramadhan 1438 H (14/6/2017)
MEI (Muhammad E Irmansyah Al-Syadzili)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar